ANALISIS FEMINISME NOVEL “AL-AJNIHAH
AL-MUTAKASSIROH”
KARYA KAHLIL GIBRAN
Oleh:
Chulusul Umniyati
Zumrotul Mukaromah
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas
matakuliah Telaah Prosa
Yang dibina oleh Ibnu Samsul Huda, S.S., M.A.
April 2010
A. SINOPSIS NOVEL “AL-AJNIHAH
AL-MUTAKASSIROH”
Novel
ini mengisahkan kehidupan cinta sang penyair yaitu Khalil Gibran atau yang
biasa dikenal dengan Kahlil Gibran. Di saat Khalil berkunjung ke rumah
temannya, dia bertemu dengan seorang tua yang bernama Farris yang ternyata
teman ayahnya sehingga dia meminta Khalil untuk berkunjung ke rumahnya sebagai
ganti dari ayahnya. Ketika berkunjung ke rumah Farris, Khalil bertemu dengan
putri cantiknya yang bernama Selma. Dari pertemuan itulah mulai tumbuh
benih-benih cinta di hati mereka.
Farris pun menganggap Khalil
layaknya putranya sendiri dan pertemuan di antara mereka pun berlanjut hingga
beberapa kali. Cinta antara Khalil dan Selma semakin bertambah dalam seiring
bertambahnya frekuensi pertemuan di antara keduanya.
Hingga pada suatu hari Farris
dipanggil oleh Uskup seorang pendeta yang menyalahgunakan kekuasaannya demi
mendapatkan harta yang melimpah. Uskup bermaksud melamar Selma untuk
keponakannya yang bernama Mansour Bey Galib
demi mendapatkan harta Farris melalui Selma. Farris tak mampu menolak lamaran
itu karena Farris merupakan tangan kanan dari Uskup, dia tidak tahu kalau
ternyata Uskup itu adalah orang yang berperangai buruk.
Setelah mendengar berita itu betapa
terpukulnya hati Khalil. Sebenarnya Selma ingin menolak lamaran itu, tapi
apalah daya seorang anak perempuan yang keputusan tentang pernikahan ada di
tangan seorang ayah. Selma dan Khalil dirundung kesedihan yang mendalam,
hari-hari keduanya pun berlalu tanpa makna serasa tak ada kehidupan di
dalamnya.
Tak lama setelah pernikahan
berlangsung Farris meninggal dunia. Kehidupan Selma pun semakin mengenaskan,
dia hanya dijadikan tempat pelampiasan nafsu Mansour Bey
Galib. Mansour Bey
Galib suaminya tak peduli dengan keadaan
Selma, setelah bosan dengan Selma dia akan mengunjungi gadis-gadis muda yang
menjual diri mereka demi harta.
Walaupun sudah menikah dengan Mansour Bey
Galib, Selma setiap sebulan sekali masih
selalu bertemu dengan Khalil di sebuah kuil untuk mencurahkan kerinduan dan
rasa cintanya terhadap sang kekasih. Hingga suatu hari harus terjadi perpisahan
di antara mereka di saat Uskup mulai mencurigai Selma karena selalu keluar
rumah.
Kehidupan Selma semakin menyedihkan
karena belum juga dikaruniai keturunan. Dia dipandang hina karena hal itu.
Apalah harga seorang perempuan jika dia tidak bisa memberi keturunan. Hingga
pada akhirnya dia mendapatkan keturunan akan tetapi malangnya ketika melahirkan
putranya dia harus meninggalkan dunia ini untuk selamanya bersama dengan
putranya tersebut. Betapa hancur dan terlukanya hati Khalil mengetahui hal itu,
dia tak kuasa untuk menahan air matanya sampai dia memeluk dan menangis di
kubur Selma.
B. ANALISIS STRUKTURAL DALAM NOVEL "AL-AJNIHAH AL-MUTAKASSIROH" KARYA
KAHLIL GIBRAN
1.
Tema
Tema adalah
sebagai pokok permasalahan atau inti permasalahan yang dibicarakan dalam sebuah
karya sastra. Tema dari novel ini adalah duka dibalik penderitaan sepasang
kekasih yang dipisahkan oleh tangan takdir dan kisah cinta pertama yang pahit.
Seperti kutipan dibawah ini:
واليوم وقد مرّت الأعوام المظلمة ، طامسة بأقدامها رسوم تلك الأيام ، لم يبق
لي من ذلك الحلم الجميل سوى ذكريات موجعة ، ترفرف كالأجنحة غير المنظورة حولى
رأسي.......(145)
“saat
ini, setelah tahun-tahun berlalu, aku tidak memiliki apapun. Tak ada yang
tersisa dari impian indah itu, melainkan kenangan menyakitkan yang mengepak-ngepak
laksana sayap-sayap tak tamnapk di sekelilingku”
وسلمى – سلمى الجميلة العذبة قد ذهبت....، ولم يبق من آثارها في هذا العالم
سوى غصات أليمة في قلبي ، وقبر رخامي منتصب في ظلال أشجار السّرو ، فذلك القبر
وهذا القلب هما كل ما بقي ليحدّث الوجود عن سلمى كرامة.....(145)
“Selma yang anggun sudah tiada,.....
tiada yang tersisa untuk sekedar mengingatnya selain hatiku yang patah dan
seonggok kuburan itu dan hati inilah yang masih tersisa untuk memberi kesaksian
tentang Selam”.
Dapat disimpulkan bahwa cinta pertama mereka tidak pernah bersatu, pertama dipisahkan
oleh kehidupan Selma yang dinikahkan dengan pria yang tidak dicintainya dan
akhirnya meninggal dunia, yang meninggalkan duka seumur hidup bagi Kahlil
Gibran.
2.
Alur
Alur atau plot
merupakan jalan cerita atau rangkaian-rangkaan peristiwa yang membentuk jalan
cerita. Alur yang digunakan pengarang dalam novel “Sayap-Sayap Patah” karya
Kahlil Gibran dapat dikatakan alur sirkular. Hal ini dapat dilihat dari
keseluruhan peristiwa yang terjadi dalam novel ini dengan terbagi menjadi
sepuluh bagian cerita. Bagian 1 merupakan bagian sekarang, bagian
2,3,4,5,6,7,8,9,10 merupakan peristiwa masa lalu Kahlil Gibran. Dapat
disimpulkan alur novel ini adalah alur maju mundur. Dapat dibuktikan dalam
kutipan-kutipan ceritanya dibawah ini:
أنتم ، أيها الناس ، تذكرون فجر الشّببية ، فرحين باسترجاع رسومه ،.....
“wahai saudaraku, tentu kalian senang mengenang masa muda dan berlalunya
masa muda itu,..... tetapi bagiku tahun-tahun itu adalah masa duka yang bisu,
yang tumbuh bersama lidah dan air mata” (hal 6-7).
“duka yang menguasaiku selama
masa mudaku, itu bukanlah disebabkan karena aku kurang hiburan tetapi
disebabkan oleh penyakit batin yang membuatku suka akan kesendiriran” (hal 9).
“demikianlah
kehidupanku sebelum aku genap 18 tahun” (hal 10).
“dimusim semi
tahun yang mengagumkan itu aku sedang berada di Beirut dan kenalan dengan
sahabat lama ayahku yaitu Faris Afandi Karamy” (hal 11-17).
“beberapa hari
kemudian, akupun berangkat menuju rumah Faris Afandi dan kenalan dengan
putrinya yaitu Selma Karamy yang sangant cantik dan menjalin hubungan kekasih”
(hal 18-25).
“lima tahun
telah berlalu, Selma meninggal dunia diwaktu melahirkan anak pertamanya” (hal
122-131).
Dari keenam
kutipan diatas, telah menjelaskan jalan cerita novel ini dari mana, sampai
dimana dan berakhir dimana. Kutipan 1-3 adalah cerita Gibran kepada pembaca
tentang duka masa mudanya, kemudian kutipan yang keempat awalnya Kahlil
berkenalan dengan Faris dan merupakan kenangan masa lalunya Kahlil. Kutipan
kelima merupakan masa dimana Kahlil kenal dengan Selma dan menjalin hubungan
sebagai kekasih, kutipan keenam Selma meninggal dunia bersama anak pertamanya
untuk selama-lamanya.
Alur cerita dalam novel Sayap-Sayap Patah terdiri dari 5 tahap yaitu tahap
eksposisi atau perkenalan, penampilan masalah dan klimaks(peristiwa memuncak),
ketengangan menurun, dan penyelesaian, penjelasanya sebagai berikut:
a.
Tahap
perkenalan (eksposisi)
Yaitu waktu
Kahlil berada di Beirut di musim semi berkenalan dengan Faris Afandi ia
memiliki putri bernama Selma Karamy yang cantik dan sangat mentaatinya, tetapi
ada seorang pria yang jahat yaitu uskup seorang pendeta yang ingin menguasai
harta Faris dengan cara menikahkan keponakannya yaitu Mansour Bey Galib dengan
Selma.
b.
Tahap
Penampilan masalah
Kahlil kenalan
dengan Selma dan menjalin jalinan kasih dalam hari-hari yang indah.
c.
Tahap peristiwa
memuncak (klimaks)
Selma menikah
dengan Mansour pemuda yang tidak ia cintai, Kahlil dan Faris sangat sedih
karena wanita yang sangat mereka sayangi akan meninggalkan mereka. Sampai
akhirnya Faris (ayah Selma) meninggal dunia, Selma dan Kahlil semakin dalam
dukannya.
d.
Tahap
ketengangan menurun
Kahlil dan
Selma sering bertemu secara diam-diam disebuah kuil tua yang sangat kuno,
disini lah mereka saling menumpahkan kesedihan, kerinduan dan perasaan mereka.
e.
Tahap
penyelesaian
Selma tidak
lagi menemui Kahlil karena pendeta uskup sudah mengetahui hal itu, Selma tidak
mau kekasihnya dibunuh oleh uskup dan Mansour. Lima ahun kemudian Selma
meninggal dunia diwaktu melahirkan anak pertamanya, Selma pergi meninggalkan
kehidupannya yang kejam. Kahlil pun ambruk dan menangis dimakam Selma dan
merasakan disinilah hatinya juga terkubur.
3.
Tokoh dan Penokohan
Penokohan
adalah cara pengarang mengenalkan tokoh dalam cerita. Novel Sayap-Sayap Patah
hanya memiliki sedikit tokoh didalamnya. Pengarang hanya memasukkan tokoh-tokoh
penting yang ada didalam kenangan masa lalunya. Jenis penokohan dalam novel ini
mengunakan teori analitik dan dramatik.
a.
Selma Keramy
Selma merupakan tokoh utama perempuan dalam Novel Sayap-Sayap Patah. Selma merupakan tokoh yang
menjadi pusat
penceritaan, tokoh yang paling penting, yang banyak diceritakan dari awal hingga akhir
cerita dan selalu berhubungan dengan tokoh lain.
Macam-macam
karakter tokoh dalam novel Sayap-Sayap Patah dikelompokkan menjadi dua bagian,
yaitu:
1)
Protagonis,
tokoh aku (Kahlil Gibran), Selma Karamy dan Faris Afandi.
2)
Antagonis,
tokoh uskup bulus Ghalib, dan mansour Bey Ghalib.
Adapun penokohan tokoh Selma adalah sebagai berikut:
- Patuh
.....فحنت
الصبية رأسها وقد تورّدت وجنتاها قليلا ، وبصوت يضارع نغمة النّاي رقة قالت :
"سوف أجهد النّفس لكي أجعل ضيفنا مسرورا ، يا والدي" (153)
......
Selma menganggukkan kepalanya, namun rona merah sangat nampak di pipinya dan
dengan suara yang lebih merdu dari seruling dia berkata “Aku akan berusaha
sebaik mungkin, ayah, untuk membuat tamu kita senang.”
- Taat kepada agama
......"أشفق
يا ربّ و شدّد جميع الأجنحة المتكسرة" (170)
“Ya Tuhan, kasihanilah aku. Sambungkanlah sayap-sayap patahku ini.”
- Sentimental
....إن سلمى روحية
الأميال ولمذاهب ، فهي ترى جميع الأشياء سابحة في عالم النّفس....(150)
.....”Selma
sangat sentimental. Ia melihat semua hal melalui mata jiwa.”..... (hal. 150)
·
Cantik dan
cerdas
جمال سلمى لم يكن في شعرها الذّهبي
، بل في هالة الطّهر المحيط به......(152)
.......
Kemolekan Selma tidaklah disebabkan pada rambutnya yang
keemasan, tapi pada kemuliaan dan kemurniannya........
....متأملا محاسنها ، معجبا بمواهبها ، مصغيا لسكينة
كآبتها،....(151)
........Menatapi kecantikannya, memuaskan
kekagumanku pada kecerdasannya dan mendengarkan kebisuan duka citanya......(obor putih)
....أما ابنته فتخضع ممتثلة لإرادته الواهنة ، على رغم كل
ما في روحها الكبيرة من القوى والمواهب ، وهذا هو السر الكرية الكامن وراء حياة
الوالد وابنته.... (148)
......Anak perempuannya mematuhinya tanpa memperdulikan harga
diri dan kecerdasannya, dan inilah rahasia yang terpendam antara kehidupan
seorang ayah dan putrinya.....
- Santun, sopan dan bijak sana
......ولا
في عنقها العاجّي ، بل في كيفية انجنائه قليلا إلى الأمام....بل في نبالة روحها
الشبيهة بشعلة بيضاء متّقدة سابحة بين الأرض واللانهاية.....(152)
...... Bukan karena lehernya yang jenjang, semata-mata
dikarenakan oleh kesopanan dan cara sedikit membungkukkan badanya yang
sempurna, tapi terletak pada jiwanya yang luhur, menyala bagai obor putih
diantara langit dan bumi. ....
فسرّ الشيخ بكلمات
ابنته وانبسطت ملامحه .......(150)
Orang tua itu tampak riang mendengar puterinya berbicara
begitu sopannya.......(altar cinta)
- Pendiam
وكانت سلمى كثيرة التفكير قليلة الكلام ، ولكن سكوتها
كان موسيقيّا ينتقل بجليسها إلى مسارح الأحلام البعيدة ....(152)
Selma adalah manusia yang lebih suka merenung
ketimbang bicara. Dan diamnya menjadi semacam musik yang membawa seseorang ke
dunia khayal.......
b.
Khalil
Khalil merupakan tokoh andalan dalam Novel Sayap-Sayap Patah. Khalil merupakan tokoh yang sering muncul bersama tokoh utama Selma.
Adapun penokohan tokoh Khalil sebagai berikut:
- Setia
....." سأكون
لك ، يا سلمى ، مثلما تريدينني أن أكون" (161)
“Aku akan menjadi apa saja yang engkau inginkan, kekasihku.”
ففي يوم من أواخر حزيران ، وقد
ثقلت وطأة الحرّ في السّواحل، وطلب الناس أعالي الجبال، سرت كعادتي نحو ذلك المعبد
واعدا نفسي بلقاء سلمى.....(173)
Suatu hari pada akhir Juni, saat orang-orang pergi ke gunung......aku
seperti biasa pergi ke kuil untuk bertemu Selma.......
- Tepat janji
.....فنحنيت شاكرا واعدا بتتميم ما يجب على الابن نحو صديق
أبيه.... علوت مركبة طالبا منزل فارس كرامة......ما سرت بضع خطوات في تلك الحديقة
حتى ظهر فارس كرامة في باب المنزل خارجا للقائي.... (149_ 148)
........ Aku mengangguk dan berjanji
untuk memenuhinya, karena memang suatu keharusan seorang anak terhadap sahabat
baik ayahnya.... Aku menyewa kereta
kuda, menuju kediaman Faris Effandi.....
Ketika aku turun dari kereta memasuki taman yang luas itu, aku
melihat Faris datang menyambutku.....(tangan
sang nasib)
ولما أخذت يده
مودّعا قلت له : "غذا أزور فارس كرامة ، قياما بوعدي له ، واحتراما للذكريات
التي أبقتها صداقته لوالدي" (148)
Ketika aku pulang, aku berkata kepada temanku bahwa aku
akan mengunjungi Faris Effandi selama beberapa hari dengan tujuan memenuhi janjiku
dan demi menghargai pesahabatan yang terjalin antara ayahku dan beliau.......
- Kutu buku
......sambil membawa buku kecil syair Andalusia......sambil menatap halaman
bukuku, membaca bait-bait yang mengisi hatiku dengan keindahan......
- Sabar, rela berkorban, dan tegar
"تعالي
يا سلمى – تعالي ننتصب كالأبراج أمام الزّوبعة".....(167)
“mari Selma, mari kita tabahkan diri, mari kita menjadikan
menara yang kokoh dihadapan sang badai”....
c.
Farris
Affandi
- Baik dan Berhati Mulia
....."
فارس كرامة شيخ شريف القلب ، كريم الصّفات......(148)
.......
“Faris Effandi adalah orang tua yang baik dan berhati mulia, .....
- Kaya Raya
....
" لا أعرف رجلا سواه في بيروت قد جعلته الثّروة فاضلا والفضيلة مثريا.
....وهي أيضا ستكون تاعسة لأن ثروة والدها الطّائلة توقفها الآن على شفير هاوية
مظلمة مخيفة".(148)
....... “yang aku tahu, tak ada
seorangpun di Beirut ini yang dengan kekayaannya dan kebaikannya mempunyai
sifat terpuji dan membuatnya menjadi hartawan..... karena kekayaan ayahnya akan
membuat dia berada di tebing curam yang mengerikan.”.....
كان فارس كرامة
رجلا غنيّا ، ولم يكن له وريث سوى ابنته سلمى....(158)
Dalam
keluarga Faris Effandi yang kaya raya itu Selma lah satu-satunya keturunan atau
pewaris......(telaga api)
- Penuh Kasih Sayang
....."
هلما ، يا ولدي ، إلى العشاء فالطعام ينتظرنا."....وسلمى تنظر إلى من وراء
أجفان مكحولة بالرّقة والانعطاف ، كأن لفظه "ولدي" قد أيقظت في داخلها
شعورا جديدا عذبا ، يكتنف محبّتها لي مثلما تحتضن الأم طفلها.(153)
..... “Makan malam telah siap anak-anakku. Mari kita kesana.”....
mata Selma berbinar sebab ada perasaan baru yang mengepung kasih sayangnya oleh
kata-kata ayahnya yang memanggil kami sebagai anak-anaknya.(prahara)
d.
Uskup
Bulos
- Tamak
......،
وقد اختارها المطران زوجة لابن أخيه ، لا لجمال وجهها ونبالة روحها ؛ بل لأنها
غنيّة موسرة، ......(158)
..... Hasrat Uskup memilih Selma tidak
berdasarkan pada kecantikan dan jiwa yang bersih. Tetapi berdasarkan maksud
untuk memperoleh keuntungan material......
- Kejam
كان المطران يذهب إلى الكنيسة في
الصباح ، ويصرف ما بقي من النهار منتزعا الأموال من الأرامل واليتامى وبسطاءالقلب.....(166)
Uskup
itu pergi ke gereja di pagi hari dan melewatkan istirahat siangnya dengan cara
menjarah harta janda, fakir miskin dan orang-orang yang lugu.....
- Pencuri, penipu
......
كان المطران يسير مختبئا بستائر الليل ،.......(166)
......Uskup Bulos adalah seorang pencuri yang
berlindung di balik kegelapan malam......
(di depan tahta kematian)
e.
Mansour
Bey Ghalib
- Culas, tamak, dan buruk perangai
.....فعرف
خشونته وطمعه وانحطاط أخلاقه.....(158)
......kemenakan
Uskup Bulos itu bahwa dia orang yang culas, tamak, dan buruk perangai.
- Penipu
....، أما
منصور بك فكان يمشي بشجاعة في نور النهار. (166)
.......Sementara kemenakannya,
Mansur Bek adalah penipu yang melangkah di siang hari dengan angkuhnya.
- Pezinah
..... أما
منصور بك فكان يقضي النهار كله متبعا ملذاته ، ملاحقا شهواته في تلك الأزقّة
المظلمة ، حيث يختمر الهواء بأنفاس الفساد....(166)
...... Tetapi Mansur Bek menghabiskan
hari-harinya untuk mengejar kepuasan seksual di luar rumah....
- Kejam
.....وباطلا
كنت أرجو الطمأنينة لفارس كرامة لأن صهره لم يستلم يد ابنته ويحصل على أموالها حتى
نسيه وهجره ، بل صار يطلب حتفة توصّلا إلى ما بقي من ثروته. (165)
..... Setelah mengawini
Selma, dia menelantarkan ayahnya, membiarkannya hidup dengan kesepian serta
mendoakan kematian baginya, sehingga didapat warisan kekayaan orang tua Selma.
4.
Latar
Latar dalam karya sastra merupakan
unsur tempat, waktu maupun keadaan sebuah cerita yang terjadi. Sayap-sayap
patah merupakan suatu pengalaman pribadi yang bisa dikatakan pengalaman pahit
bagi sang penulis. Apabila sebuah novel harus memiliki yang namanya latar,
novel Kahlil Gibran ini tak lepas dari itu, ia menceritakan kapan, dan dimana
saja peristiwa itu berlangsung.
a. Latar Waktu
- Bulan Nisan
ففي يوم من تلك الأيام المفعمة بأنفاس نيسان المسكرة وابتساماته المحيية ،
ذهبت لزيارة صديق يسكن بيتا بعيدا عن ضجة الاجتماع.....(147)
Suatu
hari di bulan Nisan, aku mengunjungi seorang teman yang rumahnya tidak begitu
jauh dari kota yang penuh pesona itu......
- Suatu hari
وبعد أيام دعاني فارس كرامة إلى تناول العشاء في منزله.....(152)
Suatu
hari faris Effandi mengajakku untuk makan malam di rumahnya. Aku menerimanya
dengan senang hati.....
- Malam
....."
هلما ، يا ولدي ، إلى العشاء فالطعام ينتظرنا.".... (153)
.....“Makan
malam telah siap anak-anakku. Mari kita kesana.”....
وكان الليل قد غمر الوجود بأمواجه القاتمة، وجدتني هائما
بين تلك البساتين.....(177)
Malam telah datang ketika aku terbangun dari mimpiku dan menemukan diriku
sendiri di tengah kebun....
·
Akhir bulan
juni
ففي يوم من أواخر حزيران ، وقد ثقلت وطأة الحرّ في السّواحل، وطلب الناس أعالي
الجبال،.....(173)
Suatu hari pada
akhir juni, saat orang-orang meninggalkan kota dan pergi ke gunung untuk
menghindari panasnya musim panas.........
- Saat fajar
عندما لا ح الفجر ولدت سلمى ابنا ،.....(178)
Saat fajar
Selma melahirkan seorang anak laki-laki......
- Saat matahari terbit
ولما طلعت الشّمس قرّبت سلمى ولدها من ثديها،.....(179)
Saat matahari
terbit, meninggallah bayi Selma dari dadanya.........
ولد مع الفجر ومات عند طلوع
الشمس....(179)
Ia lahir saat fajar dan meninggal saat matahari terbit...........
b. Latar tempat
- Rumah teman Khalil
ففي يوم من تلك الأيام المفعمة بأنفاس نيسان المسكرة وابتساماته المحيية ،
ذهبت لزيارة صديق يسكن بيتا بعيدا عن ضجة الاجتماع.....(147)
.......
aku mengunjungi seorang teman yang rumahnya tidak begitu jauh dari kota yang
penuh pesona itu. ......
- Suria
أي مسيحي يقدر أن يقاوم أسقفا في سوريا ويبقي محسوبا بين
المؤمنين؟....(158)
Di Suria, tak ada orang Kristen
yang melawan Uskupnya, dan ia dianggap orang baik-baik.(telaga api)
- Lebanon
الربيع جميل في كل مكان ، ولكنه أكتر من جميل في
سوريا.....(147)
Musim semi memang indah dimanapun itu terjadi, namun
tidak akan seindah di Lebanon.......
- Beirut
كنت في بيروت في
ربيع تلك السنة المملوءة بالغرائب، ....(147)
Saat musim semi di tahun
yang indah itu, aku berada di Beirut....
- Taman yang indah
.....، أليس الأفضال أن نبقي ههنا يا
سلمى حتى يطلع القمر وينير الحديقة؟.....(154)
......“Bukankah menurutmu
lebih baik kita disini hingga bulan ini muncul dan memberikan sinarnya ke taman
ini?”.......
- Rumah Faris Affandi
ولما بلغت المنزل
وجدت سلمى جالسة على مقعد خشبي في زاوية من الحديقة......(152)
Ketika aku sampai di rumah Faris Effandi, aku melihat
Selma sedang duduk di sebuah bangku di taman itu seraya menyandarkan kepalanya
di sebuah pohon....
- Pintu masuk taman
وبلغت المركبة
مدخل الحديقة فترجّل فارس كرامة وسار نحونا منحني الرأس،.....(156)
Kereta sudah sampai pintu masuk taman, saat itu
Faris Effandi turun dan berjalan pelan ke arah kami...
- Rumah megah di ras Beirut
وتزوّج منصور بك
غالب من سلمى فسكنا معا في منزل فخم قائم على شاطئ البحر في رأس بيروت.......(165)
Mansour Bey Ghalib dan Selma menikah, dan hidup bersama
dalam rumah indah di ras Beirut.......
- Kuil tua
بين تلك البساتين
والتّلول التي تصل أطراف بيروت بأذيال لبنان ، يوجد معبد صغير قديم.....في هذا
الهيكل المجهول كنت ألتقي بسلمى كرامة مرة في الشّهر....(171)
Di tengah kebun yang menghubungkan Beirut denan Lebanon,
ada sebuah kuil kecil, sangat kuno,...............di kuil tersembunyi itu aku
bertemu Selma setiap bulan..........
5.
Gaya Bahasa
Gaya bahasa
suatu karya sastra adalah bagaimana cara pengarang menguraikan bahasa dalam
karangannya. Gaya bahasa yang digunakan pengarang dalam novel ini sangat khas,
pengarang sering menggunakan kata-kata perumpamaan yang indah seperti kata-kata
puisi dan juga menggunakan kalimat yang bermakna majas, salah satunya majas
personifikasi, adalah semacam gaya bahasa kiasan yang menggambarkan benda mati
atau barang mati yang tidak bernyawa seolah-olah mempunyai sifat-sifat
kemanusiaan. Seperti pada kutipan dibawah ini:
......وكانت
أشجار اللّوز والتّفاح قد اكتست بحلل بيضاء معطّرة ، فبانت بين المنازل كأنها
حوريات بملابس ناصعة قد بعثت بهنّ الطبيعة عرائس وزوجات لأبناء الشّعر
والخيال.(147)
......“pohon-pohon
jeruk dan apel, terlihat laksana bidadari-bidadari atau mempelai pengantin”
......فبانت
بأثوابها الناصعة كزنبقة لوت قامتها نسمات الصباح على بساط من الأعشاب. (154)
.......“ia
tampak seperti bunga bakung berayun oleh semilir angina fajar di hamparan
rumput hijau”.
بلغت غرفتي وارتمت على فراشي كطائر رماه الصياد.......(164)
Aku
telah sampai di kamar. Dan seperti seekor burung yang tertikam panah pemburu,.....
6.
Amanat
Amanat adalah pemecahan masalah atau jalan keluar. Amanat novel ini secara
langsung tidak melukiskan amanat bagi pembaca, namun penulis menuangkan
kisahnya dalam sebuah novel agar pembaca mengerti.
Adapun amanat yang dapat diambil dari novel ini adalah:
a.
Tidak semua
pemimpin itu dapat berlaku bijaksana, janganlah terlalu patuh dan tunduk
padanya. Ikutilah dia dalam hal kebaikan saja.
b.
Cinta dalam
sebuah keterpaksaan belum tentu berakhir dengan bahagia
c.
Perjuangkan
cinta tulus dengan sekuat tenaga
d.
Jangan
memanfaatkan kekuasaan dan jabatan demi kepentingan pribadi
e.
Tidak selamanya
cinta harus saling memiliki
f.
Janganlah terlalu
larut dalam masa lalu
g.
Kita harus
menyadari keberadaan kita sebagai manusia dalam keadaan apapun kita harus
selalu ingat kepada Tuhan
h.
Kita harus
selalu menghormati dan menyayangi orang tua
i.
Sopan dalam
bertutur kata
C. ANALISIS TEORI KRITIK FEMINISME DALAM NOVEL "AL-AJNIHAH
AL-MUTAKASSIROH" KARYA
KAHLIL GIBRAN
1. Analisis ketidakadilan jender
yang dialami oleh tokoh wanita dalam novel "Al-Ajnihah Al-Mutakassiroh" karya Kahlil Gibran
Adapun
fenomena ketidakadilan yang terjadi adalah
perempuan sebagai pihak yang tertindas, hanya diambil keuntungan dari dirinya
.....
أما الصبايا المتنقلات كالسّلع من منزل إلى آخر فتزول بهجتهن ، ونظير الأمتعة
العتيقة يصير نصيبهن زوايا المنازل حيث الظلمة والفناء البطيء. (165)
.....wanita
terlihat seperti barang dagangan, dibeli dan dikirimkan dari satu rumah ke
rumah lain. Ketika kecantikannya mulai pudar, ia akan menjadi seperti sepotong
perabot tua yan ditinggalkan dalam sudut gelap. (hal. 165)
ثم شحصت به ، كأنها تريد أن تزيل ينظراتها الغلاف عن مخبّات
صدره . وبعد دقيقة مثقلة بعوامل ذلك السكون الشّبية بصراخ القبور قالت متأوّهة :
"قد فهمت الآن....قد عرفت كل الشيئ....إن المطران قد
فرغ من حبك قضبان القفص الذي أعدّه لهذا الطائر المكسور الجناحين ؛ فهل هذه هي
إرادتك ، يا والدي ؟" (157)
Lalu gadis itu menatap ayahnya dengan
seksama, mencoba menemukan rahasia di wajahnya. Sesaat ia bekata, “Aku
mengerti. Aku mengerti semuanya. Uskup telah memintaku darimu dan telah
mempersiapkan sangkar untuk burung dengan sayap patahnya. Apakah ini
kehendakmu, ayah? (hal. 157)
....وسلمى
كرامة هي كالكثيرات من بنات جنسها اللواتي يذهبن ضحيّة ثروة الوالد وأماني العريس.
فلو لم يكن فارس كرامة رجلا غنيّا لكانت سلمى اليوم حيّة تفرح مثلنا بنور الشمس.
(159)
......Selma Karamy adalah salah satu
dari mereka yang menjadi korban kekayaan orang tua dan kekejaman pengantin
pria. Bila saja ayahnya tidak kaya, Selma akan hidup bahagia. (hal. 159)
.....كانت
المرأة بالأمس خادمة سعيدة فصارت اليوم سيّدة تعسة.....(165)
......Wanita
di hari kemarin adalah istri yang bahagia, namun wanita hari ini adalah nyonya
yang menderita......(hal. 165)
وسلمى كرامة كانت في بيروت رمز المرأة الشّرقية العتيدة ،
ولكنها – كالكثيرين الذين يعيشون قبل زمانهم – قد ذهبت ضحيّة الزّمن الحاضر ،
ونظير زهرة اختطفها تيار النهر قد سارت قهرا في مركب الحياة نحو الشقاء.
Di kota Beirut, Selma Karamy adalah
lambang masa depan wanita Timur. Namun, seperti semua yang hidup di masa itu,
ia menjadi korban masa kini, dan seperti bunga yang dipetik dari kelopaknya dan
dihanyutkan sungai, ia berjalan dalam prosesi menyedihkan kekalahan.
.....
أما الصبايا المتنقلات كالسّلع من منزل إلى آخر فتزول بهجتهن ، ونظير الأمتعة
العتيقة يصير نصيبهن زوايا المنازل حيث الظلمة والفناء البطيء. (165)
.....wanita
terlihat seperti barang dagangan, dibeli dan dikirimkan dari satu rumah ke
rumah lain. Ketika kecantikannya mulai pudar, ia akan menjadi seperti sepotong
perabot tua yan ditinggalkan dalam sudut gelap. (hal. 165)
2. Wujud gambaran
perempuan Arab yang terekspresikan oleh tokoh wanita Selma dalam Novel "Al-Ajnihah Al-Mutakassiroh" karya Kahlil
Gibran
a. Perempuan tidak
ingin dikekang, dia menginginkan kebebasan
ثم شحصت به ، كأنها تريد أن
تزيل ينظراتها الغلاف عن مخبّات صدره . وبعد دقيقة مثقلة بعوامل ذلك السكون
الشّبية بصراخ القبور قالت متأوّهة :
"قد فهمت الآن....قد
عرفت كل الشيئ....إن المطران قد فرغ من حبك قضبان القفص الذي أعدّه لهذا الطائر
المكسور الجناحين ؛ فهل هذه هي إرادتك ، يا والدي ؟" (157)
Lalu gadis itu menatap
ayahnya dengan seksama, mencoba menemukan rahasia di wajahnya. Sesaat ia
bekata, “Aku mengerti. Aku mengerti semuanya. Uskup telah memintaku darimu dan
telah mempersiapkan sangkar untuk burung dengan sayap patahnya. Apakah ini
kehendakmu, ayah?
كانت تمثّل – على غير معرفة منها – حياة المرأة الشرقية
التي لا تغادر منزل والدها المحبوب إلا لتضع عنقها تحت نير زوجها الخشن ، ولا تترك
ذراعي أمها الرؤوف إلا لتعيش في عبودية والدة زوجها القاسية. (160)
Tanpa disadari, ia
melambangkan wanita Timur yang tidak pernah meninggalkan rumah orang tua mereka
sampai ia dipasangi belenggu oleh suaminya, yang tidak pernah meninggalkan lengan
ibunya sampai ia harus hidup sebagai budak, menghadapi kekasaran ibu suaminya.
.....أنا
جارية أنزلني مال والدي إلى ساحة النخاسين فابتاعني رجل من بين الرجال. أنا لا أحب
هذا الرجل لأنني أجهله ، وأنت تعلم أن المحبة والجهالة لا تلقيان ولكنني سوف أتعلم
محبّته. سوف أطيعه وأخدمه وأجعله سعيدا . سوف أهبّة كل ما تقدر المرأة الضعيفة أن
تهب الرجل القوي. (161)
…...Aku bagaikan orang buta yang merasakan jalannya sehingga ia
tidak akan jatuh. Kekayaan ayahku telah menempatkanku di pasar budak, dan pria
ini telah membeliku. Aku tidak tahu dan tidak mencintainya, namun aku akan
belajar mencintainya, dan aku akan mematuhinya, melayaninya, dan membuat dia
bahagia. Aku akan usic dia semua yang dapat diberikan seorang wanita lemah pada
laki-laki kuat.
....."
إن المطران بولس غالب قد صار يعلم بأنني أخرج في الشهر من القبر وضعني فيه."
(174)
…..., ”Uskup telah mengetahui bahwa satu bulan sekali aku telah
meninggalkan kubur yang memenjarakanku.”
b. Perempuan ingin
diperhatikan
فقالت : "أريدك أن تحبّني . أريد أن تجبني إلى نهاية
أيامي. أريدك أن تحبني مثلما يحب الشاعر أفكاره المحزنة....(161-162)
Selma berkata : “Aku
ingin engkau mencintaiku. Aku ingin engkau mencintaiku hingga hariku berakhir.
Aku ingin engkau mencintaiku seperti penyair yang mencintai penderitaannya…..
c. Perempuan ingin
dihargai, mereka tidak ingin ditindas dan dihina
.....
أما الصبايا المتنقلات كالسّلع من منزل إلى آخر فتزول بهجتهن ، ونظير الأمتعة
العتيقة يصير نصيبهن زوايا المنازل حيث الظلمة والفناء البطيء. (165)
…..wanita terlihat seperti barang dagangan, dibeli dan
dikirimkan dari satu rumah ke rumah lain. Ketika kecantikannya mulai pudar, ia
akan menjadi seperti sepotong perabot tua yan ditinggalkan dalam sudut gelap.
.....كانت
المرأة بالأمس خادمة سعيدة فصارت اليوم سيّدة تعسة.....(165)
…...Wanita di hari kemarin adalah istri yang bahagia, namun
wanita hari ini adalah nyonya yang menderita…...
وسلمى كرامة كانت في بيروت رمز المرأة الشّرقية العتيدة ،
ولكنها – كالكثيرين الذين يعيشون قبل زمانهم – قد ذهبت ضحيّة الزّمن الحاضر ،
ونظير زهرة اختطفها تيار النهر قد سارت قهرا في مركب الحياة نحو الشقاء.
Di kota Beirut, Selma Karamy adalah
usicn masa depan wanita Timur. Namun, seperti semua yang hidup di masa itu, ia
menjadi korban masa kini, dan seperti bunga yang dipetik dari kelopaknya dan
dihanyutkan sungai, ia berjalan dalam prosesi menyedihkan kekalahan.
d. Perempuan rela
berkorban demi cinta
فأجابت : "إذا حجب
الظلام الأشجار والرّياحين من العين ، فالظلام لا يحجب الجبّ عن النفس ".
(154)
Lalu ia berkata, “Bila
kegelapan menyembunyikan pepohonan dan bunga dari mata kita, ia tidak akan
menyembunyikan cinta dari hati kita.”
.....
وكل ما أقدر أن أقوله لك هو أني أخاف عليك من الوقوع في شرك الذين نصبوا لي
الحبائل واصطادوني. (174)
…....semua yang
kukatakan kepadamu adalah aku takut kau jatuh dalam perangkap yang sama
denganku.”
....أنا لا أخاف من الدّهر ؛ لأنه أفرغ جميع سهامه في صدري ،
ولكنني أخاف عليك ، .....أن تلسع الأفعى قدميك وتوقفك عن المسير نحو قمّة الجبل ،
حيث ينتظرك المستقبل بأفراحه وأمجاده. (174)
….... Aku tidak takut
nasib yang telah menembakkan anak panahnya ke dadaku, namun aku takut ular akan
menggigit kakimu dan menghalangimu memanjat puncak gunung di mana masa depan
menunggumu dengan kemenangan dan kejayaan.”
e.
Perempuan tidak menginginkan belas kasihan dari seorang
laki-laki
.....
فلا تشفق عليّ ، يا حبيبي ، ولاتحزن من أجلى ؛ لأن النفس التي ترى ظل الله مرة لا
تخشى بعد ذلك أشباح الأبالسة.....(177)
…... Jangan bersimpati
denganku, kekasihku, dan jangan merasa menyesal untukku, karena jiwa yang
melihat bayangan Tuhan tidak akan pernah takut, begitu pula melawan hantu dan
iblis….
f.
Perempuan adalah seseorang yang cerdas
....إن
سلمى روحية الأميال ولمذاهب ، فهي ترى جميع الأشياء سابحة في عالم النّفس....(150)
…..”Selma sangat sentimental. Ia melihat semua hal melalui mata
jiwa.”......
وكانت سلمى كثيرة التفكير قليلة الكلام ، ....(152)
Selma lebih suka
berpikir daripada bicara, …..
.....ولكنني
شعرت بأن سلمى كانت تسمع في السكينة مناجاة قلبي المتواصلة ، وتشاهد في عيني أشباح
نفسي المرتعشة. (153)
…...Akan tetapi aku merasakan bahwa Selma mendengarkan panggilan
tanpa kataku dan melihat hantu jiwaku di mataku.
سمعت سلمى هذه الكلمات فتغيّرت ملامحها وجمدت عيناها ،
كأنها رأت شبح الموت منصبا أمامها ، ثم شهقت وتململت متوجعة ، كعصفور رماه الصياد
فهبط على الحضيض مرتجفا بآلامه.
وبصوت تقطعه الغصّات العميقة
صرخت قائلة : "ماذا تقول ؟ ماذا تعني ؟ إلى أين تريد أن تبعث بي ؟ (157)
Setelah mendengar
kata-kata ini, wajah Selma langsung digelayuti mendung dan matanya membeku
seolah-olah ia merasakan datangnya kematian. Lalu ia menjerit, seperti seekor
burung yang ditembak, menderita dan gemetar, dan dengan suara tercekik ia
berkata, “Apa yang kau usicna? Apa maksudmu? Ke mana kau akan mengirimku?”
g. Perempuan adalah
tipe orang yang setia
.....أن
قلب المرأة لا يتغير مع الزّمن ، ولا يتحوّل مع الفصول.....(161)
…..Hati seoang wanita
tidak akan berubah karena waktu atau musim, bahkan ia akan mati dalam keabadian…..
"والآن
قد قضي الأمر فماذا نفعل ؟ قل لي ماذا نفعل ؟ وكيف نفترق ومتى نلتقي ؟ هل نحسب
الحب ضيفا غريبا أتى به المساء وأبعده الصباح ؟ أنحسب هذه العاطفة النفسية حلما
أبانه الكرى ثم أخفته اليقظة ؟ أنحسب هذا الأسبوع ساعة سكر ما لبثت أن قضت بالصّحو
والانتباه ؟ (161)
“Dan kini, Kekasihku, apa yang akan kita lakukan? Bagaimana kita
berpisah dan kapan kita akan bertemu? Apakah kita harus mempertimbangkan cinta
orang asing yang datang di malam hari dan meninggalkan kita di pagi hari? Atau
apakah kita menganggap kasih saying ini cinta yang dating dalam tidur kita dan
pergi ketika kita terbangun?
h. Perempuan adalah
seorang yang pemberani
.....ثم
ارتمت على صدري بانعطاف كلّيّ ، ما عهدته فيها قبل تلك الساعة. وطوّقت عنقي بزندها
الأملس ، وقبّلت شفتيّ قبلة طويلة عميقة محرقة ، .....(176)
…... Lalu ia memelukku, sesuatu yang tidak pernah ia
lakukan sebelumnya, dan merengkuhku
dengan kedua lengannya lalu mencium bibirku lama dan dalam.
....."
إن المطران بولس غالب قد صار يعلم بأنني أخرج في الشهر من القبر وضعني فيه."
(174)
…..., ”Uskup
telah mengetahui bahwa satu bulan sekali aku telah meninggalkan kubur yang
memenjarakanku.”
.....ولما
أخذت يد سلمى ووضعتها على شفتي متبرّكا دنت مني ولثمت مفرق شعري ، ثم عادت وارتمت
على المقعد الخشبي وأطبقت أجفانها وهمست ببطء : " أشفق يا رب ، وشدّد جميع
الأجنحة المتكسرة ".(164)
Saat aku menggenggam tangan Selma untuk kucium, ia
mendekat padaku dan mencium dahiku, lalu terduduk di bangku kayu. Ia menutup
matanya dan berbisik lembut, “Oh Tuhan, ampunilah aku dan sambungkan sayap
patahku!”
i.
Perempuan mampu menghormati orang lain
....أما
ابنته فتخضع ممتثلة لإرادته الواهنة ، على رغم كل ما في روحها الكبيرة من القوى
والمواهب ، وهذا هو السر الكرية الكامن وراء حياة الوالد وابنته.... (148)
…...Anak perempuannya
mematuhinya tanpa memperdulikan harga diri dan kecerdasannya, dan inilah
rahasia yang terpendam antara kehidupan seorang ayah dan putrinya…..
....فحنت
الصبية رأسها وقد تورّدت وجنتاها قليلا ، وبصوت يضارع نغمة النّاري رقّة قالت :
"سوف أجهد النّفس لكي أجعل ضيفنا مسرورا ، يا والدي ." (153)
…..Selma
menganggukkan kepalanya, namun pipinya menjadi merah, dan dengan suara yang
lebih manis daripada usic yang dihasilkan oleh lira, ia berkata, “Akan
kulakukan yang terbaik untuk membuat tamu kita senang, Ayah.”
j.
Perempuan tidak ingin menjadi korban
perjodohan orang tua
....وسلمى
كرامة هي كالكثيرات من بنات جنسها اللواتي يذهبن ضحيّة ثروة الوالد وأماني العريس.
فلو لم يكن فارس كرامة رجلا غنيّا لكانت سلمى اليوم حيّة تفرح مثلنا بنور الشمس.
(159)
…...Selma Karamy adalah salah satu dari mereka
yang menjadi korban kekayaan orang tua dan kekejaman pengantin pria. Bila saja
ayahnya tidak kaya, Selma akan hidup bahagia.